Jakarta – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Dr. Heri Herdiawanto, menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan dunia kampus sebagai bentuk kolaborasi strategis dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.
“TNI lahir dari rakyat, berpihak pada kepentingan rakyat, dan hadir untuk melindungi rakyat. Sementara dunia kampus merupakan ruang akademik yang menjunjung tinggi obyektivitas, inklusivitas, dan kaidah ilmiah,” ungkap Dr. Heri dalam pernyataannya.
Menurutnya, di era modern saat ini diperlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk antara kampus, dunia usaha, dunia industri, serta industri pertahanan dan militer.
“Kolaborasi ini dinilai relevan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”, katanya.
Heri juga menekankan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan bersifat kompleks dan multidimensi. Oleh karena itu, sinergi antara kalangan akademisi dan institusi pertahanan seperti TNI dan Polri menjadi peluang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
“Kehadiran TNI di kampus harus dilihat sebagai bagian dari semangat bela negara, bukan sebagai bentuk represi sebagaimana stigma masa lalu. Kedua belah pihak perlu saling menghormati posisi dan peran masing-masing,” tegasnya.
Ia juga berharap masyarakat tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan jika selama upaya sinergitas dilaksanakan sesuai semangat akademik.
“Upaya kerja sama yang didasari oleh MoU, MoA, bahkan PKS akan membantu mengeliminasi kekhawatiran publik terkait kerja sama kampus dengan pihak eksternal, termasuk militer, selama dilaksanakan sesuai konteks dan semangat akademik,” pungkasnya.